AristekturDesign!

Helping you to bring your concepts and ideas to your real life.

Uji Pengawetan Bambu di Laboratorium Kimia







Pada dasarnya bambu hanya bertahan 2 - 3 tahun bila digunakan sebagai material konstruksi. Ini dikarenakan bambu sangat mudah terserang kumbang bubuk yang mengakibatkan bambu tersebut menjadi rusak dan lapuk. Kumbang tersebut melubangi kulit bambu yang keras dan memakan bagian dalam bambu yang lebih lembut. Pada permukaan bambu yang terserang kumbang, biasanya hanya berlubang kecil tempat kumbang tersebut pertama kali masuk. Namun kerusakan terbesar terjadi pada bagian dalam bambu, dimana bambu mengalami kerusakan akibat dimakan kumbang tersebut.

Pada saat ini, telah banyak ditemukan metode pengawetan bambu, baik secara modern maupun tradisional. Dimana diharapkan bambu dapat terhindar dari serangan kumbang bubuk dalam jangka waktu yang cukup lama. Dalam perkembangan nya saat ini digunakan larutan Borax Boric Acid sebagai bahan pengawet bambu. Pada saat ini larutan tersebut merupakan larutan yang paling ramah lingkungan, dibandingkan jenis bahan pengawet yang lain, karena pada dasarnya larutan ini bersifat garam-garaman.

Lewat uji laboratorium, diketahui bahwa bambu yang diawetkan dengan larutan ini dapat terhindar dari kumbang hingga lebih dari 30 tahun. Bambu tersebut juga memiliki tingkat kekerasan dan kekuatan yang lebih dibandingkan bambu yang tidak diawetkan. Karena larutan dalam bambu tersebut mengalami pengkristalan, hal ini yang menyebabkan bambu menjadi lebih keras.

3 komentar:

  1. Anonim
    Said

    gravatar

    Saya bersama teman dari UGM telah melakukan uji preseravsi bambu berbahan asap chair 5%/10%/15% dengan system buchery pada bulan agustus 2010. Asap cair juga diaplikasikan dengan cara vertical diffusion. Efektifitas asap cair tersebut belum bisa disimpulkan, karena masih dalam pengamatan.

    Saya telah menguji efektifitas asap chair 5% terhadap rayap dan beetle borer yang menyerang kayu mahoni; hasilnya memuaskan.

    Saya berharap bisa uji efektifitas asap cair dalam lab melalui bantuan anda.
    Hubungi saya melalui email: misterteak@keratons.com

    23 Januari 2011 pukul 16.02
  2. gravatar

    Hallo pak,
    Penggunaan asap cair juga tengah kami coba di Sahabat Bambu. Kami belum bisa menyimpulkan hasilnya. Yang paling dirasakan adalah bau yg menyengat dari asap cair ini yg saya pikir sangat tidak nyaman dan mengganggu sekali.
    Terima kasih untuk kunjungan nya...

    16 Maret 2011 pukul 13.27
  3. gravatar

    Artikel bagus. Sya pemilik toko bangunan yang menjual bambu. Sya tertarik untuk mengawetkan bambu yang saya jual. Untuk itu saya mao tanya untuk daerah Jakarta, Dimana beli peralatan untuk mengawetkan bambu dengan sistem boucherry yang dimodifikasi dengan sistem kompresi? dan dimana beli borac dan boric acid? Terima kasih sebelumnya.

    19 April 2015 pukul 08.06

Posting Komentar