AristekturDesign!

Helping you to bring your concepts and ideas to your real life.

Nias Community Center











Nias merupakan sebuah pulau kecil yang berada di tengah samudra Indonesia, atau di sebelah selatan propinsi sumatera utara. Sebuah pulau yang terisolasi oleh luasnya samudra dan terbatasnya transportasi untuk menjangkau nya.

Namun di balik itu semua, ternyata nias memiliki kekayaan budaya yang sangat luar biasa dan tidak dimiliki oleh daerah dimana pun. Tradisi megalitikum masih terekam dengan baik pada banyak situs di nias selatan, seperti di Gomo dan Bawomataluo. Kayu dan batu menjadi unsur pokok dalam setiap konstruksi rumah adat mereka. Pahatan pada kayu dan batu yang halus pada benda-benda bersejarah menunjukkan mereka sangat mengagumi seni.

Di pulau yang kecil ini, terdapat setidaknya tiga jenis rumah adat asli yang berbeda-beda. Seperti di nias selatan memiliki bentuk atap pelana dan denah lantai persegi panjang, seperti di Bawomataluo. Sedangkan di nias tengah bentuk atap seperti atap pelana, namun bagian bawah atap berbentuk bundar atau oval. Sedangkan nias utara denah dan atapnya berbentuk bulat atau oval (seperti pada foto dibawah). Dimana bentuk tersebut bukan hanya tercermin dari tampak dan atapnya saja, namun dinding rumah ini pun berdiri melengkung ke atas. Keseluruhan bangunan rumah adat ini membentuk rumah panggung yang ketinggian nya bervariasi antara satu hingga dua meter atau lebih dan memiliki struktur penyangga lantai yang mengagumkan. Penyangga-penyangga tersebut terdiri dari balok-balok silang yang terbukti mampu menahan gempa hingga ratusan tahun!

Ide design community center ini terinspirasi oleh arsitektur nias utara yang berbentuk atap dan denah yang bulat. Material yang digunakan untuk struktur adalah bambu petung yang lumayan mudah untuk didapatkan, sedangkan kolom dan lantai bawah menggunakan batu kali expose. Bambu tersebut sebelumnya diawetkan menggunakan sistem VSD menggunakan borac boric acid (liat di sahabatbambu.com). Struktur menggunakan sistem baut untuk menggabungkan atau menjepit antara satu bambu dengan yang lainya. Sistem ini dipilih karena dinilai memiliki kekuatan maksimum dan kemudahan dalam perakitan kuda-kudanya.

0 komentar:

Posting Komentar