Setelah gempa jogjakarta tahun 2006, banyak bangunan baru bermunculan di bantul jogjkarta. Baik sebagai rumah tinggal atau pun fasilias publik seprti sekolah dan rumah sakit. Seorang tukang kayu di desa ngibikan bantul ingin menambahkan teras di depan rumahnya. Dimana sebelumnya telah berdiri rumah utama yang belum memiliki ruang tamu yang memadai. Sedangkan struktur yang digunakan mengikuti struktur rumah utama yang baru saja di banguan setelah gempa terjadi.
Kesulitanya adalah teras tersebut telah terlanjur dibuat struktur beton dan terlalu dekat dengan rumah utama. Untuk itu design tetap menggunakan struktur kuda-kuda seperti rumah utama, namun ditumpangkan di atas struktur beton yg sudah terlanjur dibuat oleh sang pemilik, yaitu pak Sadari. Sedangkan sisi-sisi atapnya berbeda panjangnya karena sisi atap yang pendek disatukan dengan atap rumah yang utama dan sisi yang depan dipanjangkan sebagai teras terbuka di depan.
Ruang tamu formal dibuat menggunakan dinding partisi kayu kelapa (gelugu) sebagai kerangka, sedangkan pengisi-pengisinya menggunakan GRC board dan beberapa kaca warna sebagai masuknya cahaya. Karena atap ruang tamu ini tinggi (jarak lantai dan atap kurang lebih 5m) dan menggunakan struktur beton, maka dimanfaatkan sebagai mezanine yang menggunakan lantai kayu kelapa juga yang di tumpangkan pada struktur beton tersebut. Ruang tersebut nyaman digunakan untuk duduk - duduk lesehan pada sore dan malam hari. Sedangkan pojok depan dibuatkan kolam untuk memberikan suasana teduh dan tenang.
0 komentar:
Posting Komentar