AristekturDesign!

Helping you to bring your concepts and ideas to your real life.

Cottage Bambu Tanzania





Cottage Bambu ini didesign untuk tempat berlibur bagi pasangan muda. Dengan luas sekitar 24m bersegi ( sudah dengan teras depan) membuat bangunan cottage ini terasa hangat dan terlihat simple. Ruang dalam tanpa sekat memberikan keleluasaan bagi penghuni untuk menempatkan perabotanya yang tidak terlalu banyak (sesuai dengan kebutuhan tempat berlibur), seperti tempat tidur queen size, yg di depanya ada fasilitas tv dan almari pakayan kecil, juga satu buah sofa berserta meja kecil. Sedangkan fasilitas kamar mandi sengaja di buat terpisah dengan bangunan utama, yang mana kamar mandi tersebut menjadi satu sistem terintegrasi dengan kamar mandi cottage yang lain.
Material lantai cottage menggunakan bambu laminasi yang berbentuk lembaran papan yang sudah dilapisi resin. Dinding menggunakan muliplex 6mm yang dilapisi anyaman gedek bambu di kedua sisinya, sedangkan rangka - rangka nya menggunakan kayu ukuran 2/3. Untuk material atap, dipilih atap jenis Ounduline yang lebih elastis dan mampu meredam panas matahari. Dibawah atap, dilapisi anyaman gedek yang menempel mengikuti bentuk atap yang miring, gunanya mengurangi panas langsung dari atap dan memberikan ruang yang terasa lebih luas. Pada atap teras digunakan material fiber rayben, agar matahari bisa sedikit menembus teras di sela - sela tanaman bunga yang merambat di atas nya.
Untuk pondasi di pilih pondasi titik umpak batu pecah, yang dibuat setinggi 60cm dari permukaan tanah. Gunanya untuk mengurangi kelembaban dan mendinginkan ruangan di atas nya.

3 komentar:

  1. Anonim
    Said

    gravatar

    untuk bambu yang berfungsi sebagai kuda-kuda tritisan paling atas apakah sebaiknya lebih terlindungi hal ini bisa rusaknya bambu karena air hujan dapat terhempas mengenai atau lebih parahnya masuk ke lubang bambu yang terlihat menganga keatas
    terimakasih
    hendy

    24 Oktober 2009 pukul 12.32
  2. gravatar

    benar pak hendy, bagian bambu tersebut bisa di cover dengan fiber bening, sehingga air tidak menerpa ke bagian bambu tersebut...
    dan ini bisa di lakukan kok...

    thanks sudah berkunjung dan utk masukkan nya.

    2 November 2009 pukul 19.06
  3. gravatar

    Mantap blognya di era globalisasi masih banyak orang yang suka ke gaya Back to nuture seni arsitektur adalah design yang tak pernah habis untuk di kaji

    29 Agustus 2012 pukul 02.57

Posting Komentar